anies baswedan

Hikmah Luar Biasa yang Diperoleh Anies Baswedan Setelah Dicopot oleh Presiden Jokowi sebagai Mendikbud

Anies Baswedan mengungkapkan bahwa ia tidak merasa kecewa, marah, atau benci terhadap Presiden Jokowi setelah dicopot dari jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dalam sebuah reshuffle. Sebaliknya, Anies melihat peristiwa tersebut sebagai anugerah yang luar biasa.

“Anda dicopot oleh Jokowi dari Mendikbud, apakah Anda merasa marah, kecewa, atau bahkan benci? Saya ingin tahu apa perasaan Anda terhadap Pak Jokowi,” tanya Andi F Noya dalam program KICK ANDY yang ditayangkan oleh Metro TV.

Anies menyatakan bahwa hingga saat ini ia masih merasa hormat dan menghargai Presiden Jokowi. Ia merasa bersyukur bahwa tugasnya di Kemendikbud telah selesai, karena hal ini memberikannya pengalaman yang lebih berharga sebagai seorang penyelenggara negara, terutama dalam perannya sebagai Gubernur Jakarta.

“Saya pun tidak pernah menyangka bahwa saya akan mendapatkan amanah menjadi Gubernur. Saat itu, ada tujuh orang menteri yang mengalami reshuffle, termasuk saya, Pak Jonan, Pak Sudirman Said, Pak Ferry Mursidan, Saleh Husin, Yuddy Chrisnandi, dan Marwan Jafar,” jelasnya.

Bagi Anies, reshuffle adalah keputusan politik yang harus dihormati. Ketika Presiden membuat keputusan tersebut, pasti sudah dipertimbangkan dengan matang, termasuk dalam menjaga keseimbangan dan arah pemerintahan. “Bagi saya, itu adalah hak beliau yang harus kita hormati. Saya tidak merasa marah,” tegasnya.

Anies menekankan bahwa hubungannya dengan Presiden terus berlanjut ketika ia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Mereka terus bekerja sama, mengingat banyak urusan di Jakarta yang membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat.

“Ketika saya bertugas di Jakarta, saya selalu dapat waktu untuk audiensi jika diperlukan. Saya bisa menghubungi beliau, memberikan laporan, dan beliau selalu memberikan waktunya,” ungkap Anies.

Menurut Anies, hanya Presiden yang mengetahui alasan sebenarnya di balik pergantian menteri. “Presiden memiliki hak untuk mengganti siapa pun. Saya tidak pernah membayangkan bahwa jabatan tersebut akan melekat selamanya. Pasti akan ada saatnya berakhir,” katanya.

Anies mengungkapkan bahwa suatu saat nanti, ketika waktu telah berlalu atau dalam situasi reshuffle, ia akan mendapatkan hikmah dari peristiwa tersebut. Anies percaya bahwa Tuhan memberikan hikmah yang tidak dapat diketahui oleh manusia, karena hikmah tidak datang dari masa lalu, tetapi selalu datang pada masa depan.

Bagi Anies, peristiwa tersebut pasti akan memberikan hikmah. Ternyata saya menemukan hikmah tersebut. Saya bersyukur bisa mendapatkan amanah di Jakarta, karena itu memberikan pengalaman yang luar biasa ungkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *